"Aku tidak mengajar untuk menjadikanmu sebagai murid-Ku. Aku tidak tertarik untuk membuatmu menjadi murid-Ku. Aku tidak tertarik untuk memutuskan hubunganmu dengan gurumu yang lama. Aku bahkan tidak tertarik untuk mengubah tujuanmu, karena setiap orang ingin lepas dari penderitaan. Cobalah apa yang telah Kutemukan ini, dan nilailah oleh dirimu sendiri. Jika itu baik bagimu, terimalah. Jika tidak, janganlah engkau terima." (Digha Nikaya 25 : Patika Vagga ; Udumbarika - Sīhanāda Sutta)



20 Agustus 2012


Hari Kathina (Sangha Dana) dalam Buddhisme sangat erat hubungannya dengan Sangha (Persaudaraan para Bhikkhu), sedang Sangha sangat erat hubungannya dengan Pelestarian Dhamma. Dengan begitu jelaslah sudah bahwa esensi peringatan Kathina adalah berkaitan erat dengan pelestarian Dhamma.
Hari Kathina menandakan berakhirnya masa Vassa (Musim Penghujan) yang merupakan salah satu kewajiban yang harus dijalankan oleh para Bhikkhu selama tiga bulan setiap tahunnya. Vassa adalah masa berdiam diri bagi para anggota Sangha yang berlangsung di musim penghujan. Selama musim penghujan para bhikkhu tidak melakukan perjalanan penyebaran Dhamma, tetapi berdiam bersama di satu tempat hingga musim hujan itu berakhir. Pelaksanaan Vassa ini ditetapkan semenjak zaman Sang Buddha pada sekitar 2600 tahun yang lalu.
 Masa Vassa selain memberi waktu pada para bhikkhu untuk melatih diri setelah sepanjang tahun sibuk melayani umat, juga merupakan salah satu perwujudan cinta kasih universal (metta karuna) pada semua mahkhluk hidup. Pada musim penghujan banyak binatang kecil melata yang berdiam dalam tanah sepanjang musim panas/kemarau akan keluar dari tanah. Di zaman itu para anggota Sangha melakukan penyebaran Dhamma dengan berjalan kaki sehingga sangat besar kemungkinannya para binatang tanah yang kecil dan lemah itu akan mati terinjak oleh para bhikkhu yang melakukan perjalanan penyebaran Dharma, walau secara tidak disengaja.
Inilah salah satu wujud cinta kasih universal kepada semua makhluk hidup, bahkan kepada para binatang kecil, yang diteladankan oleh Buddha dan dilestarikan oleh keluarga besar Sangha. Selain sebagai penerus pelita Dhamma dan penyebar metta karuna, Sangha juga melambangkan keberadaan Sila di dunia Saha ini. Saha berarti tahan menderita, tetapi tahan menderita ini bukan dalam pengertian positif, melainkan karena adanya pandangan salah yang menganggap bentuk-bentuk berkondisi semu yang tidak kekal sebagai kebahagiaan yang sejati. Yang lebih parah lagi, para makhluk yang diliputi kebodohan batini ini mengejar kebahagiaan semu itu di atas penderitaan makhluk yang lain.
Oleh sebab itu, agar supaya dapat benar-benar dari terbebas kekeliruan pandangan salah ini, para siswa Buddha harus mengembangkan kebijaksanaan, yang mana kebijaksanaan ini berdiri di atas dasar pondasi Sila yang kokoh. Ini juga berarti, Sila yang kokoh adalah dasar dari Buddha Dhamma. Buddha Dhamma dalam pengembangannya boleh termanifestasi dalam berbagai bentuk aliran atau tradisi, tetapi semua itu tetap mengacu pada Sila.
Selama di dunia ini ada siswa Buddha yang tekun dan gigih dalam menjalankan Sila, selama itu pula Buddha Dhamma tetap akan lestari di dunia ini. Sedang selama 2600 tahun ini, Sangha adalah perlambang Sila yang kokoh dan menyeluruh. Dengan lestarinya para anggota Sangha yang meneruskan tradisi Sila yang benar, maka lestari pulalah Buddha Dharma yang indah dan mulia.

Perayaan Kathina adalah mengingatkan kita untuk mendukung kelestarian Sangha. Dengan berakhirnya masa Vassa maka tibalah saatnya bagi para umat perumah tangga untuk menunjukkan metta karuna kepada semua makhluk dengan memberikan dukungan sepenuhnya kepada Sangha dalam bentuk dana jubah, makanan, obat-obatan serta hal-hal lain yang berguna untuk mendukung kebutuhan dasar pelestarian Sangha, yang pada akhirnya juga menunjang pelestarian Dhamma. Jelaslah kini hubungan antara Kathina dengan pelestarian Dhamma.

Tetapi ada satu hal yang harus dijelaskan mengenai arti tersirat dalam pemahaman pelestarian Dhamma. Sangha dibentuk demi tercapainya kebahagiaan semua makhluk yang mana kebahagiaan mutlak bagi para makhluk adalah pemahaman dan penerapan akan Buddha Dhamma. Jadi, dalam memberikan dukungan bagi Sangha, janganlah lupa bahwa esensi Kathina adalah pemahaman dan penerapan ajaran mulia oleh setiap siswa Buddha, yang mana salah satunya adalah menjalankan Sila.
Tidak dipungkiri bahwa tidak semua siswa Buddha menerima Sila secara resmi dari anggota Sangha, tetapi meskipun demikian Sila tetap terpancang di lubuk hati dan terpancar dalam setiap tindak tanduk kita semua.
Maka dari itu dengan ini kami segenap keluarga besar Indonesia Theravada Buddhist Centre (ITBC) Cemara Asri, mengundang dan mengajak saudara – saudari sedhamma untuk bersama mengikuti acara Kathina Dana/ Sangha Dana kepada para Bhikkhu Sangha, yang akan kami selenggarakan pada : SABTU, 03 NOVEMBER 2012, Pukul 19.00 Wib – Selesai, di Hall Meditasi ITBC, Jl.Boulevard Utara No.1 – Cemara Asri.  Untuk informasi Dana kepada Sangha dapat menghubungi kami.
Happy Moment Happy in Dhamma…
Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitata



0 komentar:

Posting Komentar