"Aku tidak mengajar untuk menjadikanmu sebagai murid-Ku. Aku tidak tertarik untuk membuatmu menjadi murid-Ku. Aku tidak tertarik untuk memutuskan hubunganmu dengan gurumu yang lama. Aku bahkan tidak tertarik untuk mengubah tujuanmu, karena setiap orang ingin lepas dari penderitaan. Cobalah apa yang telah Kutemukan ini, dan nilailah oleh dirimu sendiri. Jika itu baik bagimu, terimalah. Jika tidak, janganlah engkau terima." (Digha Nikaya 25 : Patika Vagga ; Udumbarika - Sīhanāda Sutta)



24 Agustus 2011

Namo Tassa Bhagavato Arahato Samma Sambuddhassa

YO DHAMMAM DESESI ADIKALYANAM, MAJJHEKALYANAM, PARIYOSANAKALYANAM
"Dhamma indah pada awalnya, Indah pada pertengahannya, Indah pada akhirnya"

Tanpa terasa waktu telah berjalan sangat begitu cepat, sehingga tanpa kita menyadarinya begitu banyak hal yg sudah kita lakukan, masa yg telah lewat hanyalah tinggal sebuah kenangan yg tak akan mungkin bisa kembali lagi. Saat ini merupakan saat yg nyata dimana kita bisa melakukan berbagai hal yg akan memberikan arti hidup bagi kita, sedangkan hari esok hanyalah sebuah banyangan yg mana masih menjadi sebuah teka – teki yg belum bisa kita prediksikan.
Didalam ekosistem perkembangan dan perjalanan kehidupan setiap manusia didunia ini pasti mempunyai satu tujuan dan satu harapan yg sama, walaupun dalam keberadaannya mempunyai suatu perbedaan didalam status sosial, kultur kebudayaan, ras, suku dan agama.
Tetapi pada hakekatnya tetaplah sama, yaitu kita merupakan suatu makhluk social yang mana tidak akan bisa terlepas dari pihak individu lainnya. Kita tidak bisa berdiri sendiri tanpa campur tangan dan keterikatan hubungan dg pihak lain.
Satu harapan dan satu tujuan yg menyamakan individu satu dg individu lainnya adalah tentang terpenuhinya sebuah kebahagiaan, kedamaian dan keharmonisan didalam hidup. Baik didalam dirinya sendiri, keluarga, masyarakat maupun didalam lingkup pekerjaannya. Ini terbukti bawasannya banyak orang sudah berupaya berlomba – lomba untuk mendapatkannya, baik itu dg cara yg positif maupun dengan cara yg negative.
Tetapi terkadang kita lupa dan tidak menyadarinya bawasannya apakah yg kita lakukan itu sudah benar atau belum??? Melakukan dg cara yg negative, dg cara – cara yg tidak benar yg mengakibatkan pihak lain menderita merupakan hal yg tidak patut kita lakukan sebagaimana kita makhluk yg beraklak, karena hal tersebut sudah bertentangan dg nilai – nilai spiritual/agama norma yg ada.
Untuk itu dalam moment ini, dlm peringatan hari “TRI SUCI WAISAK yg ke – 2555 BE” kita harapkan agar kita dapat merenungkan dan menyadari kembali semua hal yg telah kita lakukan dan apa yg akan kita lakukan,
Kunci utama yg diharapkan semua orang sebenarnya sudah berada didalam diri kita masing – masing sejak lama, tergantung bagaimana cara pola pikir kita sendiri menciptakan dan menyikapinya.

Dalam Sabda Sang Buddha dikatakan:
“Segala keadaan ditentukan oleh pikiran, dibentuk oleh pikiran dan dibangun oleh pikiran,apabila pikiran kita arahkan ke hal yg positif maka akan mengsilkan hal yg positif, begitu juga sebaliknya pikiran yg negative akan menghasilkan hal yg negative”

Maka dari itu rubahlah pikiran – pikiran yg tidak baik didalam diri, rubahlah cara kehidupan kita, kontrolah segala tindakan yg akan dilakukan, berusahalah untuk tidak mencari kesalahan, kelemahan dan kekurangan orang lain. Janganlah kita menghina, merendahkan atau menyalahkan orang lain atas kesalahan yg telah kita perbuat sendiri.
Apabila kita melihat dan mendengar berita media masa yg tersiar, maka kita akan mengetahui sudah banyak terjadi terjadi berbagai peristiwa konflik, pertentangan dan pertikaian satu sama lainnya lantaran dikarenakan keegoisan, kesrakahan dan kekuasaan,
ini membuktikan bahwa akal sehat manusia sudah tidak sebagaimana mestinya. Jika kita pikirkan dan renungkan kembali, apakah tindakan tersebut adalah tindakan yg mulia???
Kalau sudah terjadi demikian maka harapan kebahagiaan, kedamaian dan keharmonisan selamanya tidak akan pernah dirasakan dan didapatkan.
Dalam pribahasa jawa dikatakan :
“SENG RESIK URIPE BAKAL MULYO, SENG RUSOH URIPE BAKAL CILOKO
(Siapa yg bersih hidupnya maka akan hidup mulia, begitu juga sebaliknya siapa yg hidupnya tidak bersih maka hidupnya akan celaka)
Didalam setiap nilai ajaran spriritual, apapun itu agamanya tentu kita diharapkan agar kita bisa menghargai dan menghormati satu sama lain yaitu (TEPO SELIRO)
(Matius 5 ; 9)
BERBAHAGIALAH ORANG YANG MEMBAWA DAMAI DI ANTARA MANUSIA; ALLAH AKAN MENGAKUI MEREKA SEBAGAI ANAK – ANAK NYA
(Surat Al Kafirun 109 ; 6)
LAKUM DINUKUM WALIADIN (Untukmulah agamamu dan untukkulah, agamaku)

0 komentar:

Posting Komentar